Jika suami meninggal dunia, akankah Sobat Wakaf terpikir untuk menikah lagi? Kisah Ummu Salamah yang akan kita ulas di sini, bercerita tentang perjuangannya bersama sang suami saat di era-era awal Islam, mendampingi Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam.
Nahas, sang suami pun meninggal dunia, dan Ummu Salamah menjadi janda. Lantas bagaimana sih kisah Ummu Salamah yang menolak untuk menikah lagi? Yuk simak ulasannya sampai habis!
Daftar Isi
Siapa Itu Ummu Salamah?
Ummu Salamah memiliki nama lengkap Hindun binti Abu Umayah Hudzafah bin Al-Highirah Al-Qurasisyiyah Al-Makhzumiyah. Beliau diberi nama julukan Ummu Salamah. Sepanjang hidupnya, Ummu Salamah adalah seorang perempuan yang taat kepada suami, yaitu Abu Salamah. Hingga tiba satu waktu, di mana sang suami menghembuskan nafas terakhirya, dan Ummu Salamah mendapatkan suatu pelajaran berharga karenanya.
Baca Juga: Ukasyah bin Mihshan Ingin Mencambuk Rasulullah?
Kisah Hidup Ummu Salamah
Ummu Salamah dan suaminya adalah sepasang Muslim yang taat dan berkontribusi besar dalam memperjuangkan dakwah Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam. Beliau pernah mengikuti hijrah sebanyak dua kali. Adapun peristiwa hijrah ke Habasyah yang mereka ikuti bersama sahabat lainnya, dengan misi menyelamatkan akidah dari kaum musyrikin.
Selepas itu, Ummu Salamah dan Abu Salamah pun kembali ke Makkah lalu hijrah ke Madinah bersama Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam. Menurut beberapa sumber, sang suami pun termasuk sosok sahabat Nabi yang aktif terlibat dalam peperangan demi menegakkan Islam bersama Rasulullah.
Kisah Ummu Salamah dan suaminya tak hanya sampai situ saja. Diketahui, Ummu Salamah sangat mencintai suaminya, yang bahkan di satu waktu beliau pernah berkata pada suaminya untuk tidak ingin menikah lagi jikalau Abu Salamah meninggal dunia terlebih dahulu.
“Aku pernah mendengar, seorang istri yang ditinggal mati suaminya akan mendapat balasan surga dan jika ia tidak meninkah lagi, maka Allah akan mengumpulkan keduanya di surga kelak. Oleh karena itu, aku berjanji untuk tidak menikah lagi setelah engkau tiada” ujar Ummu Salamah kepada sang suami.
Abu Salamah pun kaget dan tidak setuju dengan pernyataan istrinya. Ia lantas bertanya, apakah Ummu Salamah seorang istri yang taat dan akan mematuhinya? Maka Ummu Salamah menjawab, “ya”. Lantas Abu Salamah langsung berkata, “Jika aku sudah meninggal, menikahlah!”
Abu Salamah langsung berdoa untuk istrinya, “Ya Allah, berilah Ummu Salamah sepeninggalku sosok suami yang lebih baik dariku, yang tidak membuatnya sedih dan tidak menyakitinya”.
Kematian Suami Ummu Salamah
Waktu demi waktu berlalu. Suami Ummu Salamah pun akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya saat perang badar. Ummu Salamah sedih, dan berkata pada dirinya, “Siapa laki-laki yang lebih baik dari suamiku?”
Baca Juga: Kisah dan Biografi Saad bin Abi Waqqas
Dalam satu riwayat dijelaskan, bahwa setelah sang suami meninggal, Ummu Salamah mengunjungi kediaman Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam untuk mencurahkan kesedihannya, meminta doa dan petunjuk. Ummu Salamah diperintahkan oleh Rasul mendoakan suaminya. Beliau kemudian berdoa sesuai dengan yang diajarkan Rasulullah,
“Ya Allah, ampunilah aku dan dia (Abu Salamah) dan berilah aku atas kematiannya itu dengan ganti yang lebih baik”
Ummu Salamah Dinikahi Rasulullah
Doa tersebut kemudian dikabulkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Beberapa waktu berlalu, Rasulullah kemudian mendatangi rumah Ummu Salamah dan berdiri di depan pintunya, menyatakan pinagannya kepada keponakan atau anak Ummu Salamah.
Sebagai seorang manusia, Ummu Salamah merasa minder saat menerima lamaran tersebut. Dia mengatakan pada Rasul bahwa dia hanyalah seorang janda dan telah memiliki beberapa anak yang usianya tak lagi muda.
Namun, semua itu tidak menjadi pertimbangan Rasulullah. Doa yang Ummu Salamah dan suaminya pernah panjatkan bersama, kini dikabulkan. Beliau memperoleh pengganti yang lebih baik dari suaminya, yaitu Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam.
Alasan Ummu Salama Dinikahi Rasulullah
Terdapat beberapa alasan yang Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam terapkan dalam menikahi Ummu Salamah. Pertama, ini adalah balasan untuk Ummu Salamah dan suaminya karena sudah turut berjuang dalam menegakkan Islam, khususnya di masa-masa awal. Kedua, inilah bentuk pertanggungjawaban dan hiburan untuk Ummu Salamah, yang meninggal selama Perang Badar.
Alasan selanjutnya adalah, Ummu Salamah berasal dari Bani Makzum. Kabilah ini tidak menyukai Rasulullah, sementara kabilah tersebut punya kedudukan mulia di tengah-tengah Kaum Quraisy. Dengan menikahi putri dari kalangan mereka, maka Rasul menunjukkan bahwa beliau idak sedikitpun memusuhi mereka, hingga hubungan kabilah tersebut dengan sang Nabi membaik.
Dengan menjadi istri Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam pula Ummu Salamah berjasa besar dalam periwayatan hadits. Ia terhitung meriwayatkan sebanyak 388 hadits dari Rasul, dan 13 di antaranya disepakati oleh Imam Bukhari dan Muslim.
Source:
- Ibnu Katsir, Al-Bidâyah wan Nihâyah, t.t: juz IV, h. 103
- Syamsuddin adz-Dzahabi, Siyaru A’lâmin Nubalâ, 1982: juz II, h. 203
- Syamsuddin adz-Dzahabi, Siyaru A’lâmin Nubalâ, 1982: juz II, h. 210
Yuk, tunaikan Wakaf terbaikmu sekarang! Klik tombol di bawah ya..
