Setiap harinya lebih dari 1.500 jamaah memadati Masjid Salman ITB. Tidak hanya jadi rumah ibadah, Masjid Salman ITB adalah tempat lahirnya inovasi-inovasi baru berbasis teknologi dan lingkungan melalui para jamaahnya.
Di Masjid Salman ITB, kenyamanan dan keamanan jamaah adalah sebuah kesan yang kerap dijaga. Ribuan ilmuwan dan cendekiawan Muslim lahir dari bangunan yang telah kokoh berdiri sejak tahun ’60-an ini.
Lantas, bagaimana kenyamanan dan keamanan tersebut bisa terwujud jika fasilitasnya tidak memadai? Saat ini, ketersediaan air untuk berwudhu di Masjid Salman ITB kian hari kian terbatas. Hal itu disebabkan karena air permukaan dan tanah yang semakin berkurang.
Tapi itu bukan halangan. Sebagaimana dijelaskan di awal, di Masjid Salman ITB banyak lahir inovasi baru berbasis teknologi dan lingkungan.
Salah satu solusi yang tengah dikembangkan adalah pemanfaatan teknologi penampung air hujan untuk dijadikan air wudhu. Bahkan, bukan hanya air hujan—sisa air wudhu dari jamaah pun memiliki potensi besar untuk didaur ulang. Sisa air wudhu tersebut dapat diolah kembali menjadi air bersih yang layak untuk wudhu dan keperluan MCK.
Kolam Taman Ganesha yang berada di sekitar masjid dirancang untuk difungsikan sebagai reservoar penampungan sisa air wudhu. Dari kolam ini, air akan melalui proses treatment agar sesuai standar air bersih untuk digunakan kembali.
Melalui teknologi ramah lingkungan ini, Masjid Salman ITB ingin menunjukkan bahwa keberlanjutan dan ibadah dapat berjalan beriringan.
Mari kita turut mendukung pembangunan Sistem Pengolahan Air untuk Masjid Salman ITB!
Ayo, manfaatkan berkah air sebagai ladang amal jariyah. Salurkan wakaf dan infakmu sekarang juga!