Di Kabupaten Bandung Barat, terdapat satu wilayah bernama Desa Mandalamukti, Cikalong Wetan, yang mayoritas warganya bermata pencaharian sebagai petani, kuli bangunan, dan pekerja lepas.
Suasana desa dikelilingi kebun, pepohonan, dan hutan yang cukup lebat. Saat sore tiba, anak-anak memiliki kegiatan tersendiri yang kerap mereka tunggu-tunggu, yaitu mengaji TPA, tepatnya di sebuah bangunan yang terletak di tanah kosong.
Seiring berjalannya waktu, para murid yang mengaji pun kian berkurang, bahkan kini bisa dihitung dengan jari. Hal itu terjadi bukan tanpa alasan. Letak desa yang jauh dari perkotaan, membuat sang guru tidak bisa datang secara rutin.
Foto : Bu Ening, warga desa Mandalamukti.
“Kalau ada masjid, saya yakin akan ada guru yang tetap (mengajar). Karena pengelolaan masjid dan yayasannya pun nanti akan jelas” ujar Bu Ening, salah seorang warga.
Jarak pemukiman ke masjid terdekat sejauh 1 km, ditempuh dengan jalan kaki melalui medan yang ekstrem. Maka dari itu, kendala tak hanya dihadapi oleh anak-anak. Melainkan para bapak-bapak dan pemuda yang hendak sholat jumat, maupun sholat taraweh kelak saat Ramadan.
Belum lagi, terdapat kabar bahwa tidak adanya masjid di sini membuat para pemuda kehilangan arah. Beberapa ada yang kecanduan judi online, beberapa lagi masuk geng motor.
“Andaikan di sini ada masjid, pasti membantu kami para warga. Kami (para pemuda) ingin memakmurkan masjid dengan kegiatan positif. Menghidupkan suasana desa lah, ibaratnya” ujar Deni, pemuda setempat.
Wakaf Salman mengajak sahabat sekalian untuk membangun Masjid di Desa Mandalamukti, Cikalong Wetan!
Raih pahala jariyah, jangan biarkan warga kesulitan beribadah. Mari salurkan Wakaf dan Infak terbaikmu untuk pembangunan Masjid Desa Mandalamukti!