Wakaf Salman baru saja melaksanakan Kick Off: Penanaman 50 Bibit Kelengkeng Super Itoh di salah satu aset tanah wakaf yang terletak di Desa Cibodas, Kecamatan Kutawaringin, Kabupaten Bandung, pada hari Sabtu (26/7/25) kemarin.
Tanah wakaf seluas 5700 m2 tersebut merupakan salah satu aset yang nantinya akan dikembangkan – selain kebun kelengkeng produktif – yaitu, menjadi sebuah tempat agrowisata yang penghasilannya akan dimanfaatkan untuk umat melalui skema wakaf.
Baca Juga: Wakaf Salman Mengenalkan Program ‘SIPENA’ di Hari Anak Nasional
Kegiatan kick off penanaman ini dihadiri langsung oleh jajaran Pengurus dan Pembina Masjid Salman ITB, seperti. Prof. Suwarno, Prof. Hermawan, juga para petinggi Wakaf Salman, yaitu, Ir. Hari Utomo, dan Eko Galih Pribadi.
“Dengan dibukanya Kebun Kelengkeng ini, maka aset tanah menjadi lebih produktif, termasuk meningkatkan ketahanan pangan, dan membuka lapangan pekerjaan di Desa Cibodas ini” ujar Prof. Suwarno, dalam sambutan pembukaan.
Prof. Suwarno juga menyatakan bahwa keuntungan dari Kebun Wakaf Produktif ini akan disalurkan, utamanya, untuk program Wakaf Pendidikan, di Komplek Pendidikan Khairina, yang terdapat setidaknya ratusan muriddan puluhan guru penghafal Qur’an.
Para donatur yang berwakaf bibit kelengkeng di Kebun Wakaf Produktif ini antara lain adalah pengurus dan pembina YPM Salman ITB, donatur umum, serta donatur alumni ITB angkatan 81 yang berwakaf hampir 50% dari 50 bibit yang ditanam.
Baca Juga: Wakaf Salman dan 162 Organisasi Pemuda Deklarasikan Tujuh Solusi untuk Gaza
Terakhir, Ir. Hari Utomo, selaku Direktur Wakaf Salman, menyatakan harapannya untuk program kebun kelengkeng ini, yaitu, agar menjadi aksi nyata melawan climate change dan menjadi pahala jariyah bagi para donaturnya.
Mari, ikuti program Wakaf Salman lainnya dengan cara klik tombol di bawah!
