Beranda

Program

Kabar Wakaf

Akun

Wakaf Salman

Sungguh Beruntung Jamaah Haji dari Aceh

Di antara para jamaah haji seluruh Indonesia, mungkin jamaah haji dari Aceh yang paling beruntung. Mereka bisa menunaikan ibadah haji dengan lebih bahagia dan nyaman. Apa yang membedakan mereka dengan jamaah haji dari daerah Indonesia lainnya?

Keberuntungan Jamaah Haji dari Aceh

Ketika menjalankan ibadah haji di Makkah, jamaah haji dari Aceh mendapat uang biaya inap sebesar 1.500 real atau setara dengan 6,5 juta rupiah per jamaah haji. Total ada dana 31 milyar rupiah yang diterima seluruh jamaah haji Aceh pada tahun 2024 yang lalu.

Hal yang lebih hebat lagi, pemberian dana tambahan untuk ibadah haji ini sudah berjalan 18 tahun dengan total dana yang disalurkan sekitar 87 juta real saudi, atau setara dengan 348 milyar rupiah.

Inilah buah dari pengelolaan wakaf produktif aset wakaf dari Haji Bugak Asyi, para saudagar Aceh di Makkah dan para donatur atau wakif masyarakat Aceh pada tahun 1809.

Baca Juga: Meneladani Jalan Kebaikan Rasulullah Melalui Wakaf

Sejarah di Balik Keberuntungannya

Menurut sejarah, tahun 1760, seorang ulama dari saudi berkunjung ke Aceh atas nama Sultan Turki Usmaniyah, namanya Habib Abdulrahman al Habsy atau dikenal Bugak Asyi.

Setelah beberapa tahun tinggal di Aceh, beliau terpikir untuk memudahkan penginapan jamaah haji dari Aceh yang sedang menjalankan ibadah haji di Makkah kala itu. Oleh karena itu beliau berinisiatif menggalang wakaf untuk membeli lahan di sekitar masjidil Haram di Makkah.

Akhirnya terbelilah aset tanah yang kemudian dibangun untuk pondokan atau rumah singgah haji dengan Ikrar Wakaf; untuk jadi pondokkan atau rumah tinggal bagi jamaah haji dari Aceh atau mahasiswa yang tengah mengabdi.

Beruntung pada masa pemerintahan Raja Saud bin Abdul Azis, tanah tersebut dibebaskan untuk perluasan komplek Masjidil Haram. Hasil ganti untung tanah wakaf tersebut dibelikan lagi beberapa bidang tanah di sekitar Komplek Masjidil Haram.

Tanah wakaf itu kemudian dikerjasamakan dan dibangun hotel untuk penginapan para jamaah haji dari mancanegara. Saat ini ada 3 hotel yaitu Hotel Elaf Masyair dengan 650 kamar, Hotel Ramada dengan 1800 kamar, Hotel Habib Bugak untuk 750 jamaah, kantor wakaf habib Bugak di atas tanah wakaf, dan sebuah gedung di kawasan Syaikiyah.

Skema Wakaf Produktif

Dari pengelolaan dan kerjasama bisnis, hotel-hotel tersebut menghasilkan keuntungan yang kemudian dibagikan kepada para jamaah haji dari Aceh sesuai dengan ikrar wakaf pada jaman dulu. Inilah salah satu model pengelolaan aset wakaf yang produktif – yang hasil keuntungannya setiap tahun mengalir memberi manfaat tiada henti. 

Baca Juga: Apa Itu Wakaf Produktif? Kenali 5 Manfaatnya!

Model wakaf produktif semacam inilah yang akan dilakukan oleh Wakaf Salman sehingga dapat membuka lapangan pekerjaan, memberi manfaat kepada masyarakat, serta mengalirkan pahala yang terus menerus kepada para wakif atau donatur meskipun mereka sudah meninggal, sehingga terbukti ibadah wakaf adalah ibadah harta yang melampui ruang dan waktu.

Ditulis oleh: Ir. Hari Utomo, MBA

(Direktur Wakaf Salman)

    • Wakaf Salman
    • Wakaf Salman
    • Wakaf Salman
    • Wakaf Salman
    • Wakaf Salman

      Wakaf Salman Merupakan Lembaga Pengelolaan Wakaf yang telah terdaftar pada Badan Wakaf Indonesia dengan No Nazhir 3.3.00170

      Wakaf SalmanWakaf SalmanWakaf Salman
    • Learn More

    • Temukan Kami

      • Wakaf Salman
      • Wakaf Salman
      • Wakaf Salman

      Alamat

      Komplek Area Masjid Salman ITB, Jl. Ganesa No.7, Lebak Siliwangi, Coblong, Bandung City, West Java 40132

    • Membuka Google Map..
    • Copyright © 2025 Wakaf Salman. All Rights Reserved.