Ribuan saudara kita di Nusa Tenggara Timur hidup dalam krisis air bersih. Mereka harus jalan berkilo-kilometer setiap harinya untuk mendapatkan setetes air. Namun, air yang mereka dapatkan dari satu-satunya sumber pun sering kali kotor, keruh, dan penuh risiko penyakit.

Fakta menurut Kementerian Kesehatan, stunting yang disebabkan oleh kurangnya air bersih dan sanitasi buruk di Indonesia mencapai 60%.

Selain itu, konsumsi air yang buruk dapat menyebabkan penyakit seperti diare dan infeksi cacing sehingga menghambat penyerapan nutrisi dan berdampak negatif pada pertumbuhan anak.

Foto: Potret warga yang mengambil air bersih
 

Di Kampung Cepiwatu, Manggarai Timur, sumber air yang digunakan berasal dari sumur gali dengan kedalaman 5 meter. Seluruh masyarakat bergantung pada sumur gali ini karena tidak ada sumber alternatif lain. Maka jika kemarau panjang tiba, masyarakat hanya bisa menunggu hingga air mengalir kembali dengan lancar.

Kesulitan yang sama dirasakan juga oleh warga Kampung Nangarawa. Letak kampung yang berada di pesisir pantai ini dihuni oleh mayoritas agama Muslim. Meski begitu, warga tidaklah memiliki akses sumber air yang layak. Ketika musim hujan, air sungai yang meluap membuat sumber air satu-satunya tersebut keruh dan tidak bisa digunakan.

Foto: Kondisi sumur yang mengering

Lalu apa yang bisa kita lakukan? Harapan mereka ada di tanganmu. Melalui program Wakaf Air Indonesia Timur, mari kita sama-sama menghadirkan sumur bor sebagai akses air bersih untuk saudara kita di NTT!

Dengan adanya sumur, mereka tak perlu lagi berjalan jauh untuk mendapatkan air sebagai sumber utama kehidupan. Raih pahala jariyah, mari tunaikan Wakaf dan Infak terbaikmu sekarang!