Di sebuah desa terpencil yang jauh dari hiruk pikuk perkotaan, hiduplah seorang ibu tua bernama Mak Anah. Beliau adalah seorang janda yang tinggal di sebuah rumah kecil yang serba sederhana. Desa tempat tinggalnya terletak di daerah Cimenyan Kab. Bandung yang kering, di mana sumber air bersih sangat jauh untuk dijangkau. Ibu tua itu harus berjalan jauh setiap hari untuk mencari air, yang sering kali membuatnya kelelahan.
Setiap pagi, Mak Anah bangun sangat awal untuk memulai perjalanan panjangnya menuju mata air terdekat. Ia membawa ember kosong yang sudah rusak dan kayu untuk membantunya berjalan. Ia melintasi bukit dan menuruni tebing yang curam untuk mencapai sumber air yang masih tersedia.
Namun, semakin hari semakin sulit bagi Mak Anah untuk mendapatkan air bersih. Musim kemarau yang panjang telah mengeringkan sumber-sumber air yang biasanya mereka andalkan.
Mak Anah terus berjuang setiap hari, tetapi seiring berjalannya waktu, tubuh rapuhnya semakin lemah. Beban perjalanan yang berat dan panas yang tak tertahankan telah menguras energinya yang tersisa.
Kondisi diabetes membuat dirinya susah mengambil air. Hingga akhirnya Wakaf Salman dan Odesa berikhtiar membangunkan MCK di sana. Tapi, Allah berkehendak lain, dengan diabetes yang diidapnya Mak Anah meninggal dunia pada 8 Juni 2023 kemarin.
Kang Budhiana, Ketua Pembina Odesa melalui grup whatsapp mengirim pesan: "Malam ini saya berduka. Kemarin di baitnet saya posting sosok Mak Anah yang diabetes dan luka kaki karena pergi mencari air. Badan Wakaf Salman dan Odesa membangunkan MCK di dusun itu. Mak Anah gembira, tapi karena belum bisa jalan dia belum bisa menikmati MCK yang selesai dibangun bbrp hari lalu. Malam ini dapat kabar sedih. Mak Anah meninggal barusan pukul 20.00."
"Terima kasih Wakaf Salman udah bantu. Saya mau cerita juga bahwa di dusun-dusun air minum itu, jenazah dimandikan dengan air yang kotor juga. Bahkan ada kasus jenazah dibasahi seadanya. Ini menjadi PR bagi yang hidup. Kita menyerahkan jenazah kepada Allah dengan tidak bersi itu, rasanya gimanaaa gitu.."
Berita tentang meninggalnya Mak Anah menyebar dengan cepat. Orang-orang menyadari betapa berharganya air bersih dan betapa pentingnya memiliki akses yang mudah ke sumber air yang aman.
Cerita Mak Anah menjadi pelajaran berharga bagi semua orang bahwa air adalah sumber kehidupan yang tak ternilai harganya. Kisahnya yang sedih mengingatkan kita betapa pentingnya menjaga dan memastikan bahwa semua orang memiliki akses yang aman dan mudah terhadap air bersih.
"Beristirahatlah dengan tenang Mak. Besok pagi kita mandikan emak di teras MCK itu ya. Dengan air bersih, bening nan sejuk. Dari mata air. Innalillahi..." Kang Budhiana menutup diskusi grup.