Keajaiban terjadi di tengah bencana tsunami yang melanda Aceh pada tahun 2004 lalu. Dampak kerugian dari bencana tsunami ini mencapai 13,4 triliun rupiah. 45.000 siswa dan 1.870 dilaporkan hilang dilansir dari laman Detik.com. Namun, siapa sangka bahwa atas kehendak-Nya masih ada saudara kita yang selamat. Salah satunya yakni Ibu Diyah atau yang akrab disapa Mak Kolak.
Saat ini Mak Kolak berusia 73 tahun. Artinya, saat tsunami terjadi beliau berusia 55 tahun. Qodarullah tim Wakaf Salman berkesempatan bertemu dengannya. Ia menjadi salah seorang penerima manfaat sedekah syiar Al-Qur'an yang Sahabat Wakaf Salman salurkan. Ketika kami bertandang ke Aceh, beliau menceritakan sebuah keajaiban.
Ketika ombak tsunami menghempas daratan Aceh, Mak Kolak berlindung di lantai 2 rumah milik seorang warga. Ketinggian air terus bertambah dan mulai menggenang hampir seluruh tubuhnya. Ketika situasi serupa mungkin membuat kita putus harapan hidup, Allah Subhanahu Wa Ta'ala justru mengirimkan bantuan kepada Mak Kolak. Sebuah kapal kosong tiba-tiba melintas di depannya.
Kapal kosong tersebut diperkirakan hanyut terbawa arus sejauh 11 kilometer dari pantai. Akhirnya, Mak Kolak memilih menaiki kapal tersebut dan terselamatkan. Allahu Akbar!
Setelah keajaiban itu, sampai saat ini Mak Kolak masih menjaga bacaan Al-Qur'an. Pada masa-masa usia senja, ia masih bisa mengkhatamkan baca Al-Qur'an sebanyak 111 kalli dalam jangka waktu 4 tahun. Masyaallah, padahal Al-Qur'an yang dimilikinya terbatas. Oleh karena itulah, Wakaf Salman berharap mushaf Al-Qur'an yang kita salurkan bersama-sama untuknya bisa menjadi semangat dan pengantar hikmah berbagai kebaikan yang insyaallah juga datang kepada kita.
