Beranda

Program

Kabar Wakaf

Akun

Wakaf Salman

Perbedaan Deposito Syariah dan Konvensional

Dalam dunia perbankan, istilah deposito sudah sangat familiar. Namun, banyak orang masih bingung memahami perbedaan deposito syariah dan konvensional. Kedua instrumen keuangan ini sama-sama ditawarkan oleh bank sebagai produk simpanan berjangka, tetapi prinsip dasar yang digunakan cukup berbeda.

Pada deposito konvensional, sistem bunga menjadi patokan utama. Sementara itu, deposito syariah berlandaskan akad dan prinsip syariah yang diawasi oleh Dewan Pengawas Syariah (DPS). Ulasan di bawah ini akan membahas secara lengkap mengenai perbedaan deposito syariah dan konvensional, mulai dari prinsip dasar, sistem pengelolaan, hingga keuntungan dan kekurangannya. Jadi, buat Sobat Wakaf yang pengen tahu lebih dalem. Yuk, pantengin terus sampai habis!

Memahami Perbedaan Deposito Syariah dan Konvensional

Bagi masyarakat Muslim, pemilihan produk keuangan tidak hanya sebatas keuntungan finansial, tetapi juga menyangkut keberkahan. Di sinilah pentingnya memahami perbedaan deposito syariah dan konvensional. Kesadaran halal dalam bertransaksi membuat nasabah cenderung berhati-hati agar tidak terjerumus dalam praktik riba.

Baca Juga: Apa Hukum Deposito dalam Islam?

Selain itu, bagi siapa pun yang ingin menabung dengan aman, deposito menjadi pilihan menarik. Hanya saja, perbedaan mekanisme dan regulasi di antara keduanya membuat hasil akhir yang diterima nasabah bisa berbeda.

Prinsip Dasar: Konvensional vs. Syariah

Deposito Konvensional

Deposito konvensional menggunakan sistem bunga sebagai imbal hasil. Artinya, sejak awal nasabah sudah tahu berapa persen bunga yang akan diterima sesuai kesepakatan dengan pihak bank. Bunga ini sifatnya tetap, meskipun kondisi ekonomi bisa berubah.

Deposito Syariah

Sebaliknya, deposito syariah tidak mengenal bunga. Imbal hasilnya diperoleh dari sistem bagi hasil (mudharabah). Bank bertindak sebagai pengelola dana (mudharib) dan nasabah sebagai pemilik dana (shahibul maal). Keuntungan dari pengelolaan dana akan dibagi sesuai nisbah yang disepakati. Inilah inti dari perbedaan deposito syariah dan konvensional.

Sistem Pengelolaan Dana

Pada Deposito Konvensional

Bank menggunakan dana nasabah untuk berbagai keperluan pembiayaan, tanpa memperhatikan halal atau haramnya sektor tersebut. Asal menguntungkan, maka dana bisa disalurkan ke proyek mana saja.

Pada Deposito Syariah

Dana nasabah hanya boleh dikelola pada sektor-sektor yang halal, misalnya pembiayaan UMKM, properti syariah, atau perdagangan yang tidak bertentangan dengan prinsip Islam. Sektor haram seperti minuman keras, perjudian, atau industri riba dilarang keras. Inilah salah satu poin penting perbedaan deposito syariah dan konvensional yang jarang disadari masyarakat.

Keuntungan dan Kekurangan

Keuntungan Deposito Konvensional

  1. Kepastian hasil – Bunga yang diterima sudah pasti.
  2. Likuiditas tinggi – Banyak bank yang menawarkan fleksibilitas dalam pencairan.

Kekurangan Deposito Konvensional

  1. Mengandung riba – Dilarang dalam Islam.
  2. Risiko inflasi – Nilai bunga bisa kalah dari laju inflasi.

Keuntungan Deposito Syariah

  1. Bebas riba – Sesuai syariah, lebih menenangkan hati.
  2. Sistem bagi hasil – Nasabah ikut merasakan keuntungan nyata dari pengelolaan dana.
  3. Diawasi DPS – Terjamin kepatuhan syariah.

Kekurangan Deposito Syariah

  1. Imbal hasil fluktuatif – Tidak ada kepastian nominal tetap.
  2. Kurang populer – Belum semua masyarakat memahami bedanya dengan deposito konvensional.

Regulasi dan Pengawasan

  • Deposito Konvensional diawasi oleh OJK (Otoritas Jasa Keuangan) serta Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
  • Deposito Syariah selain diawasi OJK dan LPS, juga memiliki Dewan Pengawas Syariah (DPS) yang memastikan semua produk sesuai prinsip Islam.

Aspek pengawasan ini kembali menegaskan perbedaan deposito syariah dan konvensional yang signifikan.

Bagaimana Cara Memilih yang Tepat?

Kalau kamu lebih mementingkan kepastian jumlah keuntungan dan tidak mempermasalahkan aspek bunga, deposito konvensional bisa jadi pilihan. Namun, bagi kamu yang ingin menabung sekaligus menjaga keberkahan, deposito syariah adalah alternatif terbaik.

Baca Juga: 3 Keajaiban Wakaf Uang, Bisa Hasilkan Pahala Abadi!

Dalam praktiknya, banyak investor Muslim yang memilih deposito syariah bukan hanya untuk mencari keuntungan finansial, tetapi juga sebagai bentuk ibadah. Dengan begitu, investasi tidak hanya menghasilkan uang, tetapi juga pahala.

Dari Deposito ke Wakaf Dana Abadi

Memahami perbedaan deposito syariah dan konvensional penting bagi siapa pun yang ingin berinvestasi dengan aman, halal, dan sesuai kebutuhan. Deposito syariah menawarkan nilai tambah berupa keberkahan, sementara deposito konvensional menonjolkan kepastian nominal.

Namun, ada satu bentuk investasi yang lebih tinggi nilainya daripada keduanya, yakni Wakaf Dana Abadi. Konsepnya mirip dengan deposito syariah: uang tunai dari wakif ditempatkan pada instrumen keuangan syariah (termasuk deposito syariah), lalu keuntungan dari pengelolaannya dimanfaatkan untuk umat, seperti pendidikan, kesehatan, dan pembangunan sosial.

Dengan berwakaf, harta kamu tidak hanya bertumbuh, tetapi juga terus mengalirkan manfaat abadi meskipun kamu telah tiada. Jika deposito syariah memberi ketenangan finansial, maka Wakaf Dana Abadi memberi ketenangan dunia sekaligus akhirat.

Yuk, tunaikan wakaf terbaikmu sekarang! Klik tombol di bawah ya..

    • Wakaf Salman
    • Wakaf Salman
    • Wakaf Salman
    • Wakaf Salman
    • Wakaf Salman

      Wakaf Salman Merupakan Lembaga Pengelolaan Wakaf yang telah terdaftar pada Badan Wakaf Indonesia dengan No Nazhir 3.3.00170

      Wakaf SalmanWakaf SalmanWakaf Salman
    • Learn More

    • Temukan Kami

      • Wakaf Salman
      • Wakaf Salman
      • Wakaf Salman

      Alamat

      Komplek Area Masjid Salman ITB, Jl. Ganesa No.7, Lebak Siliwangi, Coblong, Bandung City, West Java 40132

    • Membuka Google Map..
    • Copyright © 2025 Wakaf Salman. All Rights Reserved.