Sahabat, nasihat yang tidak asing lagi didengar oleh kita yaitu "ingatlah 5 perkara sebelum 5 perkara". Sudah pahamkah kita apa lima perkara tersebut? Mari kita amalkan bersama 5 perkara berikut ini dengan baik agar terhindar dari kerugian sepanjang hidup.
1. Masa muda sebelum datang masa tua
شَبَابَكَ قَبْلَ هَرَمِكَ
Masa muda memang masa-masa emas. Seorang hamba akan merasakan puncak kekuatan tertinggi di masa ini. Kita punya kesehatan terbaik, tenaga serba ada, dan banyak kesempatan untuk mewujudkan keinginan.
Maka, lakukanlah ketaatan ketika dalam kondisi kuat untuk beramal (yaitu di waktu muda), sebelum datang masa tua renta.
2. Waktu sehat sebelum datang waktu sakit
وَ صِحَّتَكَ قَبْلَ سَقَمِكَ
Selain persoalan usia, kesehatan juga sering menjadi nikmat yang sia-sia. Hiruk pikuk yang kita kerjakan dengan nikmat kesehatan ini, tidak jarang diniatkan untuk kesenangan semata. Demi mencari harta atau kebahagiaan keluarga. Kita tidak sadar bahwa kesehatan kita bisa menjadi kebaikan bagi lebih banyak orang.
Maka, beramal-lah di waktu sehat, sebelum datang waktu yang menghalangi untuk beramal seperti di waktu sakit.
3. Masa kaya sebelum datang masa fakir
وَ غِنَاكَ قَبْلَ فَقْرِكَ
Ketika kita merasa kaya dalam artian harta, punya ini dan itu seringkali kita lupa bahwa itu adalah ada titipan. Ada hak sebagian saudara kita dari rezeki yang kita punya. Maka, bersedekahlah dengan kelebihan harta kita sebelum datang bencana yang dapat merusak harta tersebut, sehingga akhirnya kita justru menjadi fakir di dunia maupun akhirat.
4. Waktu luang sebelum datang waktu sempit
وَ فَرَاغَكَ قَبْلَ شَغْلِكَ
Sesederhana merasa waktu 24 jam tidak cukup untuk kita, artinya kita belum bersyukur terhadap nikmat waktu luang yang telah dianugerahkan oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Maka, manfaatklah kesempatan (waktu luang) kita di dunia ini sebelum nanti datang waktu yang sibuk bagi kita untuk mempertanggungjawabkan perbuatan di akhirat nanti.
5. Kehidupan sebelum datang kematian
وَ حَيَاتَكَ قَبْلَ مَوْتِكَ
Ketika seorang hamba mati, maka terputuslah segala amal perbuatannya. Terkecuali, amal perbuatan yang jariyah.
"Sesungguhnya amal dan kebajikan yang dapat menyusul oran mukmin setelah dia meninggal dunia di antaranya yaitu: ilmu yang dia sebarkan, anak saleh yang dia tinggalkan, mushaf Al-Qur'an yang dia wariskan, masjid yang dibangunnya, rumah tinggal bagi perantau yang dia bangun, sungai yang dia alirkan (irigasi), dan sedekah harta yang dikeluarkannya saat sehat dan hidup. Seluruh amal dan kebajikan ini akan menyusul orang mukmin sepeninggalnya dari dunia."
[Hadits Riwayat Ibnu Majah dan abu Hurairah]
Mari sedekahkan harta untuk berwakaf membangun RS Salman JIH Bandung di Soreang yang berada satu kompleks dengan Masjid Salman Rasidi. Mari berbagi nikmat sehat dunia dengan saudara-saudara dhuafa dan tuai pahala jariyah karenanya, selagi kita sehat dan sempat.
.png)
