Ketika Rasulullah hijrah dari Makkah ke Madinah, langkah pertama yang dilakukan Nabi adalah membangun masjid. Masjid pertama yang dibangun Nabi di Madinah adalah Masjid Quba.
Alasan yang diambil Nabi mempunyai makna yang sangat mendalam. Masjid merupakan simbol dari komitmen untuk membangun ikatan dan komunikasi spiritual dengan Allah Subhanahu Wata’ala.
Di zaman Rasulullah, masjid sudah menjadi pusat berbagai aktifitas umat Islam pada waktu itu. Selain untuk pelaksanaan ibadah, masjid juga dijadikan tempat untuk melakukan berbagai bentuk aktifitas muamalah.
Sebagai tempat ibadah, selama hidupnya Rasulullah selalu melaksanakan shalat wajib lima waktu secara berjamaah dan menjadi imamnya di masjid di dekat rumahnya di Kota Madinah. Berbagai bentuk aktifitas muamalah yang bersifat sosial seperti pembagian zakat, penyembelihan qurban, pernikahan, dan sebagainya juga dilaksanakan di masjid.
Rasulullah juga menjadikan masjid sebagai pusat pendidikan. Beliau mengajar murid-muridnya yang sekaligus juga pengikutnya di masjid. Tradisi seperti ini terus berlanjut sampai sekarang. Di masjid Madinah, sesudah shalat Magrib dan sesudah shalat Subuh, selalu kita temui khalakah-khalakah kecil yang mengkaji Al Qur'an yang dipimpin seorang syeikh atau guru.
Hal inilah yang mendorong Wakaf Salman untuk meneruskan kembali jejak Rasulullah dengan membangun peradaban dari masjid. Program 1000 masjid dari Wakaf Salman merupakan program jangka panjang namun kebermanfaatannya bisa langsung dirasakan oleh banyak penerima manfaat.
Mari bantu membangun peradaban dari masjid bersama Wakaf Salman!