Wakaf Salman

Beranda

Program

Kabar Wakaf

Akun

Wakaf Salman

Level Up & How to Do It : Bangkit Dari Keterpurukan

"Level Up & How to Do It : Bangkit Dari Keterpurukan"
- Ummi Indadari -

?@tulisanensa @wakafsalman.itb 

Tanda Allah mencintai hamba-Nya adalah akan menyibukkan hamba-Nya dengan kegiatan kebaikan. 

Keterpurukan, mungkin kita semua pernah mengalaminya, dimana ujiannya terasa sangat berat, merasa terpuruk, hampir putus asa, merasa kehilangan.

Itu semua telah Allah tetapkan, 
"Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar,"
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 155)

Ujian kehilangan itu bisa berupa jiwa, harta, kesehatan dll. 
Allah sudah menggambarkan dengan detail di ayat itu, yang kita lakukan adalah prepare dan Allah pun sudah memberikan cara apa yang seharusnya kita lakukan.

"(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka berkata Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un (sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali)."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 156) 

Jadi kalo kita punya konsep, ujiannya udah Allah kasih tahu, semua hal ini ujung-ujungnya itu kehilangan dan kekurangan datangnya dari Allah, kita tidak boleh mengeluh, konsekuensi kita sebagai hamba Allah, kita harus yakin dan percaya bahwa Allah adalah Rabb kita. 

"Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan hanya dengan mengatakan, Kami telah beriman dan mereka tidak diuji?"
(QS. Al-'Ankabut 29: Ayat 2)

Yakin bahwa Allah satu-satunya penolong bagi kita, kita harus menerima. Kenapa? 
Ada dalam sebuah hadits, "Jika Allah cinta sama hambanya, pasti Allah uji" 
Ternyata jawabannya karna kita banyak dosanya. 

"Dan musibah apa pun yang menimpa kamu adalah karena perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan banyak (dari kesalahan-kesalahanmu)."
(QS. Asy-Syura 42: Ayat 30)

Allah pengen kasih kita surga, sebuah tempat yang dimana isinya kebahagiaan dan nikmat, tidak ada kehilangan dan kekurangan. 

Karna Allah tahu kita ini manusia yang lemah dan mudah tergoda oleh setan, sehingga ketika di dunia, Allah tahu saat kita berusaha bangkit dari kefuturan, Allah ingin kita mempertahankan keimanan kita, sehingga Allah datangkan ujian agar bergugurnya dosa kita, dan Allah ingin kita semakin kuat. 

"Semakin kita ga kenal Allah, semakin kita merasa terpuruk, kita akan merasa berat menjalani hidup"

"Ataukah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) seperti (yang dialami) orang-orang terdahulu sebelum kamu. Mereka ditimpa kemelaratan, penderitaan, dan diguncang (dengan berbagai cobaan), sehingga rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya berkata, Kapankah datang pertolongan Allah? Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu dekat."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 214)

Apa yang sudah Allah jabarkan, bukan kita aja yang di uji. Allah itu sumber solusi dari semua masalah, tinggal kitanya yang harus berusaha menjadi apa yang Allah mau, maka Allah akan berikan solusinya, adanya ujian itu datangnya dari dosa kita sendiri.

 

HADAPI 

Allah yang tahu, ujian mana yang kita pasti mampu, dan Allah ga mungkin dzolim dengan hamba-Nya. 
Sehingga seberat apapun ujian yang sedang dihadapi, itu semua akan selesai. 

"Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Dia mendapat (pahala) dari (kebajikan) yang dikerjakannya dan dia mendapat (siksa) dari (kejahatan) yang diperbuatnya. (Mereka berdoa), Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami melakukan kesalahan. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebani kami dengan beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tidak sanggup kami memikulnya. Maafkanlah kami, ampunilah kami, dan rahmatilah kami. Engkaulah pelindung kami, maka tolonglah kami menghadapi orang-orang kafir."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 286)

Ujian itu akan selesai dengan waktunya, 
Bukan soal selesai ujiannya aja, tapi mampukah kita mengambil peluang pahala di tengah ujian yang menghampiri kita? 

Flashback lagi ujian yang sudah selesai kemarin-kemarin, akhirnya selesai juga kan? 

Cari peluang pahala sebanyak-banyaknya, misal perkuat kembali dzikir pagi dan petangnya, perkuat lagi tauhidnya. 

Ambil hikmah dari setiap ujian yang berlangsung, apa yang bisa kita lakukan sehingga bernilai pahala. 

"Ujian datang karna Allah cinta sama kita, sudah Allah takar sesuai kemampuan kita"

Kalo Allah janji itu pasti benar, pasti ditepati. 
Kita gaakan terjebak dengan kok ga kelar-kelar masalahnya. Ketika dosa sudah terhapus, selesai itu ujian.

Bersyukur aja ketika ujiannya dicicil, kalo sekaligus kita gaakan kuat, maka jadikan ujian yang kita hadapi sebagai peluang sabar dan syukur kita, sebagai cara agar kita lebih kuat. 

Ketika kita bersyukur, maka Allah akan tambah lagi nikmatnya.
Bisa jadi ujian itu juga peluang agar kita bertaubat. 

Nikmati kejadian yang telah Allah atur, karna itu pasti baik untuk kita. Kita butuh diginiin, supaya kita menjadi orang lebih baik lagi. 

Ta'aruf dengan dunia, dunia itu sifatnya sementara, gaada yang kekal. 
Akan ada kehilangan dan kedatangan,
Keterpurukan dengan kebahagiaan. 

Allah yang paling tau, 
ujian mana yang pantas untuk kita. 
Karna Allah pencipta kita, 
jadi Allah yang paling mengetahui. 

Allah gaakan dzolimin kita, 
Allah itu cinta sama kita. 

Kita harus persiapkan kepulangan kita, karna kita akan pulang, siapkan persiapan bekal pahala sebanyak-banyaknya, nanti Allah yang akan membalasnya. 

Dunia ini tempat bercape-cape untuk beribadah, memperbanyak beramal sholeh. 

Tanya niat hati kita? Kalo kita mempunyai niat lain selain Allah, kita akan pusing dengan omongan buruk dari orang lain terhadap kita, tapi jika niatnya sudah karna Allah, kita gaakan sakit hati ketika ada komentar buruk tentang diri kita.

Selama kita berada dalam ketaatan, keimanan, dalam beramal sholeh, apapun yang keluar dari lisan mereka, itu tidak akan membuat kita tumbang, membuat kita kecewa, sakit hati dan sedih. Karna apa? Mereka manusia, bebas omongan mereka mau seperti apa, yang seharusnya kita pikirkan itu omongannya Allah. 

Jadi, kalo ada omongan buruk tentang kita, langsung perbaiki lagi niat kita. 

Yang membuat kita terpuruk itu bukan perkataan Allah, tetapi perkataan manusialah yang membuat kita semakin terpuruk ketika menghadapi masalah, terlalu banyak mendengarkan perkataan manusia bukan perkataannya Allah, maka kembalilah kepada Allah, back to Qur'an, baca kembali yang Allah katakan didalam Al-Qur'an. 

Kalo kita membaca Al-Qur'an tanpa mengetahui artinya, bagaimana petunjuk itu bisa hadir? Masuk ke dalam hati kita, kalo kita gatau artinya apa.

Kalo saja kita bisa membaca Al-Qur'an dengan baik dan benar, dengan keimanan dan kepahaman yang baik, sungguh akan tenang hidup kita, galau dikit? Buka Qur'an.

Al-Qur'an itu mukjizat dari Allah, penyelamat hidup kita, isinya firman Allah untuk kita. 
Di Qur'an, sudah ada banyak orang terdahulu yang memiliki permasalahan yang berbeda-beda, ada banyak hikmah dan solusi yang bisa kita ambil, seharusnya kita jangan khawatir ketika mendapat ujian, karna ada Al-Qur'an dan Sunnah,
TINGGAL KITA HADAPI, HAYATI DAN NIKMATI.

Allah itu tidak akan menyia-nyiakan segala bentuk kesabaran, pengorbanan, perjuangan dan apapun yang kita lakukan. 

Menyadari bahwa kita ini hamba Allah, gaada apa-apanya, jalani perintah-Nya dan jauhi larangan-Nya, jangan pernah jauh dari Qur'an, perbanyak amal sholeh, dan perbanyak kumpul dengan orang-orang shalih yang menambah keimanan kita, karna ini yang akan memperkuat kita dalam menghadapi kehidupan. 

Coba perbaiki hidup kita, banyak yang salah dari hidup kita, makannya banyak masalah yang datang ke hidup kita, harus kita sadari, kalo kita banyak salah, Allah timpakan masalah (ujian) agar dosa diampuni, kita semakin kuat, dan Allah rindu dengan kita. 

Manisnya iman ketika dapat kita rasakan, gaakan ada rasa hopeless dalam hidup kita, yang ada itu tenang, dan ketenangan itu puncaknya kebahagiaan. 

Ikhlas dan ridha dengan semua ketetapan Allah, adalah jalan mendapatkan ketenangan. 

Setiap hal yang kita lakukan di Dunia, 
itu ada ganjarannya di Akhirat.

Keimanan itu ketika kita bisa meyakini dan membenarkan apa kata Allah dan Rasul.

Sibukkan diri dengan perbuatan amal sholeh, janjinya Allah, setiap kebaikan akan membalas keburukan. 

Memaafkan oranglain itu pahalanya tanpa batas, kita punya 2 peluang pahala tanpa batas, 
1. Pahala sabar 
2. Pahala memaafkan
Walaupun ini pahit untuk perasaan, tapi ini manis untuk keimanan.

Jangan fokus dengan orangnya, tapi fokus dengan yang memberikan kita ujian, siapa? Allah. 

Kita boleh merencanakan, tapi setelahnya serahkan pada Allah, ketika ga sesuai jangan marah, biarkan semuanya diatur dan berjalan dengan apa yang di mau Allah, karna ketetapan-Nya akan selalu indah.

Wallahu'alam,
Jazakumullah Khayr sudah membaca, afwan apabila ada kesalahan dalam penulisan. 

- Kritik & Saran langsung DM @tulisanensa -
Semoga, setiap kita dimudahkan Allah untuk mengamalkan dan men-share ilmu ini, aamiin.
Dapatkan resume lainnya di Playstore dan Instagram @tulisanensa
 

  • Literasi
  • wakaf
  • Artikel
  • Wakaf Salman
  • Wakaf Salman
  • Wakaf Salman
  • Wakaf Salman