Wakaf Salman

Beranda

Program

Kabar Wakaf

Akun

Wakaf Salman

Kriteria Pasangan Tepat Menurut Islam

Sahabat, merasa tidak bahwa di bulan Syawal ini, banyak saudara-saudari muslim kita yang alhamdulillah menikah? Mari kita doakan semoga setiap pernikahan senantiasa Allah Swt. rahmati, lindungi, dan berkah. Aamiin..

Nah, teruntuk Sahabat Wakaf Salman yang memang belum ada rencana, tak perlu terburu-buru. Insyaallah dengan ikhtiar yang tepat & bertawakal, maka Sahabat akan bertemu pasangan yang tepat. Tetapi, dalam ikhtiar itulah kita akan dihadapkan pada pilihan-pilihan yang harus diputuskan dengan ilmu agama yang baik. Salah satunya, ilmu mengenai bagaimana kriteria pasangan yang tepat menurut Islam.

Jadi selain dari Al-Qur'an melalui kisah-kisah penting, kita bisa mengetahui kriteria pasangan tepat dari riwayat-riwayat dan pendapat alim ulama. Diantaranya, kedua hadis berikut ini.

1. Bagaimana seorang perempuan memilih calon suami?

Dari Abu Hatim Al Muzanni r.a., Rasulullah Saw. bersabda:

إذا جاءَكم مَن ترضَونَ دينَه وخُلقَه فأنكِحوهُ ، إلَّا تفعلوا تَكن فتنةٌ في الأرضِ وفسادٌ

Artinya: "Jika datang kepada kalian seorang lelaki yang kalian ridhai agama dan akhlaknya,, maka nikahkanlah ia. Jika tidak, maka akan terjadi fitnah dan kerusakan di muka bumi." (hadis riwayat Tirmidzi nomor 1085, hasan lighairihi menurut Al Albani dalam 'Shahih At-Tirmidzi')

2. Bagaimana seorang lelaki memilih calon istri?

Dari Abu Hurairah mengatakan bahwa Rasulullah Saw. bersabda:

تُنْكَحُ المَرْأَةُ لأرْبَعٍ: لِمالِها ولِحَسَبِها وجَمالِها ولِدِينِها، فاظْفَرْ بذاتِ الدِّينِ، تَرِبَتْ يَداكَ

Artinya: "Wanita biasanya dinikahi karena empat hal: karena hartanya, karena kedudukannya, karena parasnya, dan karena agamanya. Maka hendaklah kamu pilih wanita yang bagus agamanya (keislamannya). Kalau tidak demikian, niscaya kamu akan merugi." (hadis riwayat Bukhari nomor 5090 & Muslim nomor 1466)

Berdasarkan kedua hadis tersebut, maka seorang muslimah hendaklah memperhatikan ibadah dari sosok lelaki yang menjadi pilihannya. Terutama shalatnya, karena shalat adalah tiang agama Islam dan kelak sang suami menjadi imam ibadah sepanjang hidup. 

Juga perhatikan mengenai akhlaknya sehari-hari. Bagaimanakah dia menjadi seorang anak, seorang saudara dari muslim lainnya, dan sebagainya. Semua itu bisa kita ketahui sendiri, atau alangkah lebih baiknya dari orang-orang terdekat di sekitarnya. Karena sesungguhnya, apa yang setiap muslim lihat dalam beberapa kali pertemuan saja belum tentu adalah sebuah kebenaran dari sosok seorang muslim di balik citranya. Barangkali ini juga berlaku bagi laki-laki sebelum menentukan pasangannya.

Sementara itu, ketika menjadi pilihan seorang laki-laki muslim, muslimah kerap kali dilekatkan dengan peran seorang ibu. Jikalaupun belum tentu semua perempuan Allah Swt. takdirkan menjadi ibu, keberadaan perempuan sebagai istri memegang kendali menjalankan bahtera rumah tangga. Menyeimbangkan layar dan seisi kapal agar berjalan sesuai visi rumah tangganya bersama sang suami selaku nahkoda kapal.

Karena itulah, dalam Islam walaupun harta, kedudukan, dan paras seorang muslimah membuatnya terpilih menjadi istri maka tidak lebih baik daripada yang pada dirinya juga ada kriteria keislamannya yang baik.

Mari berkaca pada semua kriteria pasangan menurut ajaran agama Islam itu semua. Tidak ada manusia yang sempurna dan paket lengkap, Sahabat bisa memulai perjalanan ikhtiar membangun ibadah pernikahan impian dengan menerapkannya kepada diri sendiri. Artinya, setiap muslim silakan mempersiapkan kriteria suami pada dirinya sendiri dan setiap muslimah silakan mempersiapkan kriteria istri pada dirinya sendiri. Hingga akhirnya, bertemu di jalan yang diridhai Allah Swt. dalam kondisi sama-sama siap.

Ingatlah Sahabat, “Dan segala sesuatu Kami Ciptakan Berpasang-pasangan supaya kamu mengingat kebesaran Allah,” (QS. Az-Zariyat: 49).

  • Literasi
  • Artikel
  • Wakaf Salman
  • Wakaf Salman
  • Wakaf Salman
  • Wakaf Salman