Sejarah Qurban ternyata bukan hanya dari kisah Nabi Ismail a.s! Sahabat ada yang tahu kisah siapa ini?
وَٱتۡلُ عَلَيۡهِمۡ نَبَأَ ٱبۡنَيۡ ءَادَمَ بِٱلۡحَقِّ إِذۡ قَرَّبَا قُرۡبَانٗا فَتُقُبِّلَ مِنۡ أَحَدِهِمَا وَلَمۡ يُتَقَبَّلۡ مِنَ ٱلۡأٓخَرِ قَالَ لَأَقۡتُلَنَّكَۖ قَالَ إِنَّمَا يَتَقَبَّلُ ٱللَّهُ مِنَ ٱلۡمُتَّقِينَ
Artinya, “Ceritakanlah kepada mereka kisah kedua putera Adam (Habil dan Qabil) menurut yang sebenarnya, ketika keduanya mempersembahkan korban, maka diterima dari salah seorang dari mereka berdua (Habil) dan tidak diterima dari yang lain (Qabil). Ia berkata (Qabil): "Aku pasti membunuhmu!". Berkata Habil: "Sesungguhnya Allah hanya menerima (korban) dari orang-orang yang bertakwa.” (QS. Al-Ma’idah [5]: 27)
Diriwayatkan bahwa dahulu setiap Siti Hawa melahirkan, maka yang keluar adalah dua bayi, satu perempuan dan satunya laki-laki. Begitupun pada kelahiran Habil dan Qabil. Qabil lahir bersama dengan saudari satu kandung yang bernama Iqlima. Sementara Habil lahir dengan saudari bernama Labuda.
Nabi Adam a.s kemudian menjodohkan mereka berempat. Berdasarkan aturan saat itu, maka Habil harus menikahi Iqlima dan Habil menikahi Labuda. Namun, Qabil tidak terima karena ia merasa Iqlima lebih baik untuknya. Ia pun hanya mau menikahi saudara sekandungnya itu.
Qabil berkata: “Saya lebih berhak untuk Iqlima. Dan Habil pun lebih berhak dengan saudari perempuan sekandungnya. Ketentuan ini sebenarnya bukan dari Allah, melainkan hanya akal-akalanmu (Adam) saja!” (al-Razi, Mafatih al-Ghaib, juz 11, hal. 204)
Atas perpecahan ini, Nabi Adam a.s meminta keduanya untuk berkurban. Kala itu, Qabil berprofesi sebagai petani. Ia menjadikan hasil bumi yang tidak begitu baik sebagai kurbannya. Habil yang berprofesi sebagai peternak, menyerahkan kambing terbaik pilihannya untuk dikurbankan. Melalui pilihan keduanya, kita belajar bahwa apa yang kita persembahkan untuk qurban semestinya adalah hasil terbaik dari ikhtiar terbaik kita.
Keduanya menyerahkan qurban dan Allah Swt. lah yang menilainya. Setelah didiamkan, Allah memberi kuasanya menandai penerimaan qurban Habil dengan sambaran kepada kambingnya.
“Allah ta’ala menerima kurban Habil dengan menurunkan api untuk menyambar kurban milik Habil. Kemudian Qabil membunuhnya karena merasa dengki.” (dalam al-Razi, Mafatih al-Ghaib, juz 11, hal. 204)
Jelang Idul Adha ini, mari kita persiapkan qurban terbaik kita. Semampu kita, menjadi semakin bertakwa dan mendekatkan diri kepada-Nya. Salurkan QURPLUS, Qurban sekaligus Wakaf Produktif Peternakan hanya bersama Wakaf Salman.
*klik di gambar untuk informasi Qurban lebih lanjut