Puasa telah ada sejak zaman Nabi Muhammad Saw. masih hidup. Lalu bagaimana ya, dahulu Rasulullah berpuasa? Baca artikel ini sampai selesai ya.
Diantara banyaknya amalan yang Rasulullah lakukan selama Ramadan seperti mengkhatamkan Al-Qur’an, beliau juga terbiasa melakukan hal-hal berikut ini selama berpuasa:
- Senantiasa mengakhirkan sahur
- Menyegerakan berbuka puasa
- Bersedekah kepada fakir miskin
- Memakan kurma
- Zaid bin Tsabit berkata, “Kami pernah makan sahur bersama Rasulullah SAW. Kemudian kami melaksanakan shalat. Kemudian saya bertanya: ‘Berapa lamakah waktu antara keduanya (antara makan sahur dengan salat)?’ Rasulullah menjawab, ‘Selama bacaan lima puluh ayat’,” (HR. Shahih).
Rasulullah senantiasa mengakhirkan sahur atau bersantap sebelum menjalankan ibadah puasa. Sahur dilaksanakan sebelum waktu menahan diri (imsak). Biasanya, orang-orang Indonesia sudah mempersiapkan sahur atau bahkan bersantap sejak pukul tiga pagi. Ternyata, justru Rasulullah mencontohkan kepada kita agar mengakhirkan sahur.
Zaid bin Tsabit berkata, “Kami pernah makan sahur bersama Rasulullah Saw. Kemudian kami melaksanakan salat. Kemudian saya bertanya: ‘Berapa lamakah waktu antara keduanya (antara makan sahur dengan salat)?’ Kemudian Rasulullah menjawab ‘Selama bacaan lima puluh ayat’.”
Menurut Rasulullah dijelaskan dalam Kitab Bahrul Fawaid bahwa sahur di waktu sepertiga malam adalah waktu terbaik saat doa, ampunan, dan hajat terkabul. Selain itu, jangan lupa juga ya Sahabat untuk memberi jarak sebelum subuh untuk membersihkan diri terutama menyikat gigi.
Lalu, saat tiba waktu berbuka puasa maka Rasulullah mendahulukan waktu untuk membatalkan puasa.
Rasulullah Saw. bersabda: “Manusia akan senantiasa berada dalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka.” [hadis riwayat Bukhari & Muslim]
Kemudian beliau menyantap kurma..
“Dari Anas bin Malik, ia berkata : Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berbuka puasa sebelum shalat dengan ruthab (kurma basah), jika tidak ada ruthab, maka beliau berbuka dengan tamr (kurma kering), dan jika tidak ada tamr, beliau meminum seteguk air.” [hadis riwayat Abu Daud]
Tidak lupa selama Ramadan, Nabi Muhammad Saw. lebih banyak bersedekah dibandingkan dengan bulan-bulan lain ketika beliau bersedekah. Kebaikan yang beliau lakukan tersebut seumpama angin yang bertiup. Tidak terbayang, sesering apa angin bertiup terasa di kulit kita bukan? Maka setiap tiupan itu, beliau meraih cinta Allah Subhanahu Wa Ta'ala dengan limpahan pahalanya. Mencontoh Rasul, semoga kita juga bisa menjadi sebaik-baiknya manusia yang bermanfaat ya Sahabat Wakaf!
Ibnu ‘Abbas r.a menceritakan:
“Nabi Saw. adalah orang yang paling gemar bersedekah. Semangat beliau dalam bersedekah lebih kuat lagi ketika bulan Ramadan. Ketika Jibril menemui beliau. Jibril menemui beliau setiap malam di bulan Ramadan. Jibril mengajarkan Al-Qur’an kala itu. Dan Rasul Saw. paling semangat dalam melakukan kebaikan bagai angin yang bertiup.” [hadis riwayat Bukhari dan Muslim]
