Wakil Ketua MPR, Yandri Susanto menyebutkan sebanyak 72 persen umat muslim di Indonesia mengalami buta aksara Al Quran.
"Kami bersama teman-teman terutama ketua umum lembaga pembinaan literasi Al-Quran kita sadar 72 persen itu angka yang mengkhawatirkan. Bayangkan Indonesia yang mayoritas muslim ternyata ada persoalan serius," tutur Yandri, dalam acara pengukuhan dewan pengurus pusat lembaga pembinaan literasi Quran di Gedung MPR/DPR, Jakarta Pusat, Minggu 05/03, dikutip dari Detik.
Yandri mengungkapkan pihaknya akan membuka dialog bersama Badan Amil Zakat (Baznas) untuk membantu para guru ngaji mendapatkan gaji, sebab menurutnya mereka termasuk Asnaf yakni orang-orang yang berhak menerima zakat.
"Karena kita ingin mereka itu konsen mengajar dengan kualitas terbaiknya waktu terbaiknya dari sisi persoalan dana dan kebutuhan sehari-hari sejatinya negara hadir termasuk Baznas. Maka mudah-mudahan dengan asnaf itu masuk ke guru ngaji ya bisa dianggarkan untuk guru ngaji dari Baznas," terangnya.
"Kalau Islam tapi tidak baca Al-Quran terus gimana?," ucapnya.
"Jadi ini ada gerakan satu pengurus dibentuk untuk mempercepat mengurangi buta huruf baca Al-Quran itu jadi saya menyambut sangat positif dan mendukung penuh gerakan kawan-kawan ini itu yang pertama," tutupnya.
Sungguh memprihatinkan kan #SobatWakaf? Dalam hal ini peran umat muslim sangat besar. Mulai dari pengajar, fasilitas, operasional, dan masih banyak lagi.
Dalam hal ini wakaf juga memegang peran penting bagi permasalahan ini. Jika salah satu aspek lemah saat ini yakni kurangnya guru ngaji, dai atau pengajar. Peran fasilitas juga menjadi sorotan penting. Wakaf menjadi salah satu penopang tersedianya fasilitas belajar quran. Tidak hanya sekolah berbayar, dana wakaf dapat membangun rumah quran gratis bagi masyarakat.
Wakaf untuk pendidikan quran merupakan suatu bentuk investasi jangka panjang dalam masa depan bangsa Indonesia. Dengan memberikan anak-anak fasilitas pendidikan quran yang mudah, berkualitas, dan menyenangkan kita dapat membantu memastikan bahwa Indonesia memiliki sumber daya manusia yang berkualitas dan dengan berlandaskan Quran.
Saat ini, Rumah Quran Salman menjadi tempat berteduh banyak anak yatim dan dhuafa. Di sini, mereka akan belajar dan menghafal Al-Quran hingga menjadi pribadi yang berlandaskan Al-Quran. Dari rumah ini, akan muncul individu-individu yang berkualitas dalam berbagai bidang pekerjaan dengan berlandaskan nilai-nilai Islam.
#SobatWakaf bisa turut berkontribusi menghapuskan buta aksara Quran di Indonesia salah satunya dengan berwakaf untuk pembangunan Rumah Quran Salman di Ngamprah, Kab. Bandung Barat. Berwakaf mudah bisa melalui www.wakafsalman.or.id
