Sobat Wakaf penasaran ga sih mengapa bulan kedua dalam kalender Hijriah ini dinamakan Safar? Sebetulnya, arti bulan Safar itu sendiri ternyata memiliki makna yang sangat mendalam bagi kehidupan umat Islam. Sebagai salah satu dari dua belas bulan dalam kalender Islam, Safar menyimpan berbagai hikmah dan pelajaran yang patut kita renungkan bersama.
Bulan Safar sering kali dikaitkan dengan berbagai mitos dan kepercayaan yang tidak berdasar dalam ajaran Islam. Padahal, memahami makna sebenarnya dari bulan ini akan membantu kita menjalani kehidupan dengan lebih bijaksana kedepannya. Untuk itu yuk kita pahami bersama apa sebenarnya arti bulan Safar dan bagaimana kita sebagai umat Islam seharusnya menyikapi bulan yang satu ini!
Daftar Isi
Makna dan Arti Bulan Safar
Asal Usul Nama Safar
Kata “Safar” berasal dari bahasa Arab yang memiliki beberapa makna menarik. Secara etimologi, Safar berasal dari kata “shafira” yang berarti kosong atau hampa. Ada juga pendapat yang menyatakan bahwa nama ini berasal dari kata “asfar” yang berarti perjalanan jauh atau bepergian.
Baca Juga: 5 Keutamaan Bulan Safar yang Perlu Diketahui Umat Muslim
Kedua makna tersebut sebenarnya saling terkait dengan kondisi masyarakat Arab pada masa lalu. Pada bulan Safar, orang-orang Arab biasanya meninggalkan rumah mereka untuk berdagang atau berperang, sehingga rumah-rumah menjadi kosong. Inilah yang kemudian menjadi latar belakang penamaan bulan kedua dalam kalender Hijriah ini.
Karakteristik Bulan Safar dalam Islam
Dalam ajaran Islam, bulan Safar adalah bulan yang sama seperti bulan-bulan lainnya. Sebab Allah subhanahu wa ta’ala tidak menciptakan waktu tertentu yang membawa sial atau keberuntungan. Hal ini sesuai dengan hadits Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam yang menyatakan bahwa tidak ada bulan yang membawa kemalangan.
Namun demikian, bulan Safar memiliki keistimewaan tersendiri dalam sejarah Islam. Berbagai peristiwa penting terjadi pada bulan ini, mulai dari perjalanan hijrah hingga berbagai peperangan yang dialami umat Islam pada masa awal. Sehingga ini menjadi istimewa untuk kita sebagai pembelajaran sejarah yang berharga.
Sikap yang Benar terhadap Bulan Safar
Sebagai umat Islam, kita harus menyikapi bulan Safar dengan cara yang benar sesuai ajaran agama Islam. Pertama, kita harus yakin bahwa semua bulan adalah baik karena merupakan ciptaan Allah subhanahu wa ta’ala. Kedua, kita tidak boleh menunda atau membatalkan kegiatan penting hanya karena takut pada mitos bulan Safar.
Yang terpenting adalah kita terus berusaha dan berdoa kepada Allah subhanahu wa ta’ala dalam setiap aktivitas kita. Keberhasilan atau kegagalan bukan ditentukan oleh bulan tertentu, melainkan oleh kehendak Allah subhanahu wa ta’ala dan usaha kita sendiri. Dengan pemahaman yang benar ini, kita dapat menjalani hidup dengan lebih tenang dan tidak terkekang oleh kepercayaan-kepercayaan yang tidak berdasar.
Setelah memahami makna dan arti bulan Safar yang sebenarnya, diharapkan Sobat Wakaf dapat menjalani bulan ini dengan penuh keyakinan dan optimisme. Bulan Safar adalah bulan yang sama baiknya dengan bulan-bulan lainnya dalam kalender Hijriah. Yang terpenting adalah kita terus beribadah, berusaha, dan berserah diri kepada Allah subhanahu wa ta’ala dalam setiap langkah hidup kita.
Baca Juga: Inilah 5 Cerita dan Sejarah di Bulan Safar
Mari kita jadikan pemahaman ini sebagai bekal untuk menghadapi berbagai mitos dan kepercayaan yang tidak berdasar di masyarakat. Dengan ilmu yang benar dan keyakinan yang kuat, kita dapat menjadi teladan bagi orang lain dalam menjalankan ajaran Islam yang murni.
Terakhir, yuk sempurnakan Bulan Safar dengan sedekah jariyah atau wakaf! Karena melalui amalan inilah, kita bisa mendapatkan pahala yang tak berhenti mengalir, serta memberikan dampak yang nyata bagi umat Muslim secara berkepanjangan.
Klik tombol di bawah ya!
