Didasari pemikiran dari seluruh pengurus Yayasan Pembina Masjid Salman (YPM Salman) untuk membangun fasilitas kekuatan yang dapat menjadi bukti kontribusi nyata bagi masyarakat dan bangsa. Pada tahun 2016 tercetus ide untuk membuat sebuah rumah sakit.
Demi memenuhi fasilitas kesehatan masyarakat tersebut, akan segera dibangun Rumah Sakit Salman “JIH“Hospital (RSS “JIH” Bandung), penyedia kebutuhan fasilitas kesehatan islami terpadu dan modern bagi masyarakat Jawa Barat. Khususnya masyarakat Soreang, Kabupaten Bandung serta kaum dhuafa yang memiliki kesulitan mengakses fasilitas kesehatan.
Wakaf Salman menyelenggarakan Peletakan Batu Pertama Gedung Healthcare Center Rumah Sakit Salman “JIH” Bandung di Soreang, Kabupaten Bandung, Rabu (30/3/2022). Groundbreaking ini dilakukan sebagai tanda peletakkan batu pertama sekaligus meresmikan langkah awal proyek pembangunan RSS “JIH” Bandung. RSS “JIH” Bandung ini merupakan rumah sakit kelas C.
Acara ini dihadiri oleh perwakilan dari Pemerintah Kabupaten Bandung, Dr. H. Erik Juriara M.Si, Majelis Pembina YPM Salman ITB ,Prof. Ir. H. Hermawan K. Dipojono MSEE, Ph.D. yang melakukan seremoni peletakan batu pertama, turut mengundang: Ketua Umum Pengurus YPM Salman ITB Prof. Dr. Ir. Suwarno, Sekretaris Pembinan YPM Salman ITB, Dr. Ir. Syarif Hidayat,Prof. K.H. Miftah Faridl, Ketua Harian Wakaf Salman, Ir. Hari Utomo, Wakil Wakif, Anwar Sanusi dan Wakil Alumni, Ir. Hatta Rajasa.
Direktur Wakaf Salman, Hari Utomo mengatakan rencana pembangunan dan pendanaan Kompleks Rumah Sakit Salman (RSS) JIH Bandung saat ini telah mempunyai progress yang cukup baik. Dari total lahan yang dibebaskan sebelumnya 6 ribu meter, kini bertambah luas menjadi 16.500 meter. Dengan total luas lahan tersebut, dinilai cukup luas untuk sebuah rumah sakit yang nantinya akan dibangun.
“Untuk sebuah rumah sakit ini sudah terbilang cukup luas,” kata Hari.
Sebelum memulai pembangunan rumah sakit, terdapat pembangunan Masjid Salman Rasidi yang berlokasi masih dalam kompleks Rumah Sakit Salman JIH Bandung. Masjid tersebut sudah diresmikan dan beroperasi sebagai tempat pelayanan kebutuhan beribadah warga sekitar serta pasien maupun pengunjung rumah sakit.
Sedangkan dalam pembiayaan pembangunan RSS “JIH” Bandung ini menjadi tantangan besar, karena biaya yang dikeluarkan juga cukup besar. Hal tersebut mendorong Wakaf Salman untuk meningkatkan persiapan dalam pendanaannya, salah satu langkah terbaik yaitu dengan berkolaborasi.
“Untuk pendanaan rumah sakit memang rencananya kita berkolaborasi bersama beberapa mitra untuk pembangunannya. Sehingga kita melakukan penggalangan dana baik melalui wakaf ahli maupun dari pembiayaan lain,” kata Hari.
Salah satu dana pembiayaan yaitu berasal dari Awqaf Properties Investment Fund (APIF). APIF merupakan Lembaga yang dibuat Islamic Development Bank untuk mengembangkan aset-aset wakaf di seluruh dunia, khususnya wakaf produktif. Kolaborasi dengan APIF di Indones ia ini masih terbilang baru.
“Semoga ini bisa jadi salah satu terobosan kita untuk pembiayaan kedepan,” kata Hari.
Lokasi RSS “JIH” Bandung ini memiliki lokasi strategis serta memiliki potential market (pasar potensial) yang cukup tinggi.
RSS “JIH” Bandung ini hadir di lokasi yang strategis, tepatnya di dekat pusat pemerintahan Kabupatan Bandung dan memiliki potential market (pasar potensial yang tinggi), karena akses yang mudah dan cepat. Hanya membutuhkan waktu kurang lebih 25 menit dari Kota Bandung.
Adapun kesiapan atau progres perencanaan pembangunan RSS “JIH” Bandung seperti perizinan, desain bangunan, dokumen-dokumen dan persiapan lainnya sudah dilakukan seluruhnya. Namun sempat terhambat dengan adanya perubahan Undang-Undang Cipta Kerja yang mengakibatkan jadwal pembangunan dan lainnya menjadi tidak tepat waktu.
Dengan groundbreaking dan segala persiapan yang telah dilakukan, Hari mengharapkan target pembangunan RSS “JIH” Bandung ini dapat dilakukan seluruhnya tahun 2022 ini.
“Memang sekarang ini dari segi persiapan berjalan paralel, sambil mencari pembiayaan kemudian memastikan dokumen-dokumen sudah selesai, sehingga nanti pas pembangunan itu diharapkan tahun ini sudah bisa dilakukan,” kata Hari.
Dengan 3,6 juta jumlah penduduk dengan luas area sekitar 195 km Kabupaten Bandung saat ini baru memiliki 11 rumah sakit. Diantaranya 5 rumah sakit pemerintah yang terbagi menjadi 3 rumah sakit daerah milik Pemerintah Kabupaten Bandung (Pemkab Bandung) dan 2 rumah sakit milik Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar). Kemudian terdapat 5 rumah sakit swasta.
Dengan hadirnya RSS “JIH” Bandung ini maka akan menjadi rumah sakit swasta ke 6 yang akan membantu Pemkab dalam konteks meningkatkan kesehatan masyarakat di wilayah Kabupaten Bandung.
Perwakilan Pemkab Bandung, Erik Juriara menyampaikan apreasi dan dukungan yang positif akan dibangun dan hadinrnya RSS “JIH” Bandung ini. Selain itu, untuk memperlancar proses pembangunan, pihak dari Pemkab Bandung akan memberikan bantuan penuh seperti proses perizinan dan hal lainnya.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak terutama untuk YPM Salman telah memberikan kontribusi, berkolaborasi dan bersinergi, mudah-mudahan apa yang kita kerjakan ini mendapatkan manfaat besar bagi masyarakat Kabupaten Bandung,” kata Erik.
Adapun masukan yang disampaikan Hatta Rajasa, selaku perwakilan alumni Salman ITB, untuk memperluas komunikasi dengan alumni serta orang-orang yang berpotensi dalam mendukung pembangunan RSS “JIH” Bandung ini. Karena dengan memanfaatkan momentum Ramdan ini menjadi peluang dalam menginformasikan kepada mereka untuk berwakaf demi kemaslahatan umat.
“Tidak ada istilah diharuskan, semua ini betul-betul kesadaran dari kawan-kawan alumni untuk menyisihkan sebagian rezekinya untuk rumah sakit ini. Namun sebetulnya tidak elok sebagai alumni tidak turut serta dalam mendukung pembangunan yang sangat diperlukan,” kata Hatta.
Dengan terwujudnya pembangunan RSS “JIH” Bandung ini, semua pihak berharap semoga dapat terwujud segera mungkin dan dapat berkontribusi nyata tidak hanya dalam masalah kesehatan, namun manfaat yang lebih luas dalam memenuhi kebutuhan masyarakat di Jawa Barat.